Juni,
Kaki – kaki gontai lelah tanpa arah
Netra memerah pasrah
Matahari linglung tak nampak cerah
Lelaki dan pasangan itu serakah
Di depan rumah di hadang jalan
Lirik melirik mata menyipit tanda selidik
Wajah suram tak rampung merekam jiwanya sendiri, otaknya sangat pelan
Kepalsuan seringai bibirnya kentara hatinya penuh hardik
Juni,
Persaingan menuju senja
Caci maki mulut bisa dan tangan- tangan lelaki itu manja
Memaksa kerumun saling menerka
Umurnya semakin sia-sia
Bongkar pasang senapan
Tiada yang mapan
Berganti celana pendek
Botak berkilau cahaya semakin gampang merengek
Juni,
Urun rembuk petani kedatangan buruh tanam
Air masih tergenang
Mencoba menjual nasi
Petani masak sendiri
Lelaki dan pasangannya buram semakin curang
Juni,
Ini bukan senjata
Ini bukan perlawanan
Ini adalah saat dimana malam nanti adalah keramaian
Bertobatlah selagi hidup
Berbagilah sekalipun tak ikhlas
Mahrus Ali
Lamongan